Pemilu Pada Masa Orde Baru
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama
yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan
dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966.[1] Orde Baru berlangsung dari
tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang
merajalela.
B. TUJUAN MASALAH
Tujuan umum makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari guru dan agar kita
sebagai penerus bangsa itu tidak melupakan sejarah negara kita.
Adapun tujuan Khusus yakni:
1. Agar pembaca bisa
mengetahui Pemilu pada masa orde baru itu seperti apa!
2. Mengambil perlajaran
dari masa lalu!
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemilu Pada Masa Orde Baru
Indonesia
memasuki masa Orde Baru (1966– 1998), Partai Politik di Indonesia
hanya berjumlah 3 partai yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Golongan
Karya, dan Partai DemokrasiIndonesia. Di masa Reformasi, Indonesia kembali
menganut sistem multi partai dan partai-partai dapat bergerak lebih
leluasa dibanding dengan masa Demokrasi Terpimpin. Pada tanggal 5 Januari 1973
NU, PARMUSI, PSII, dan PERTI telah memfungsikan politiknya dalam satu
partai politik yang bernama Partai Persatuan Pembangunan (PPP). PNI, IPKI,
Murba, Parkindo, dan Partai Katolik pada tanggal 10 Januari 1973 telah berfusi
dalam satu wadah yang bernama Partai Demokrasi (PDI).
1. Pemilu 1971
a. Sistem Pemilu
Pemilu
1971 merupakan pemilu kedua yang diselenggarakan bangsa Indonesia. Pemilu 1971
dilaksanakan pada pemerintahan Orde Baru, tepatnya 5 tahun setelah pemerintahan
ini berkuasa. Pemilu yang dilaksanakan pada 5 Juli 1971 ini diselenggarakan
untuk memilih Anggota DPR. Sistem Pemilu 1971 menganut sistem perwakilan
berimbang (proporsional) dengan sistem stelsel daftar, artinya besarnya
kekuatan perwakilan organisasi dalam DPR dan DPRD, berimbang dengan besarnya
dukungan pemilih karena pemilih memberikan su-aranya kepada Organisasi Peserta
Pemilu.
b. Asas Pemilu
Pemilu
1971 dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, dan rahasia (LUBER).
> Langsung,
artinya bahwa pemilih langsung memberikan suaranya menurut hati nura-ninya,
tanpa perantara, dan tanpa tingkatan.
> Umum,
artinya semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan minimal dalam usia,
mempunyai hak memilih dan dipilih.
> Bebas,
artinya bahwa setiap pemilih bebas menentukan pilihannya menurut hati
nura-ninya, tanpa ada pengaruh, tekanan, paksaan dari siapapun dan dengan cara
apapun.
> Rahasia,
artinya bahwa pemilih dalam memberikan suara dijamin tidak akan diketahui oleh
siapapun dan dengan cara apapun mengenai siapa yang dipilihnya.
c. Dasar Hukum
>TAP
MPRS No. XI/MPRS/1966
> TAP
MPRS No. XLII/MPRS/1966
>UU
Nomor 15 Tahun 1969 tentang Pemilihan Umum Anggota-Anggota Badan
Per-musyawaratan / Perwakilan Rakyat
> UU
Nomor 16 Tahun 1969 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD.
d. Badan Penyelenggara Pemilu
Lembaga
Pemilihan Umum (LPU) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1970. LPU
diketuai oleh Menteri Dalam Negeri yang keanggotaannya terdiri atas Dewan
Pimpinan, Dewan Pertimbangan, Sekretariat Umum LPU dan Badan Perbekalan dan
Perhubungan. Struktur organisasi penyelenggara di pusat, disebut Panitia
Pemilihan Indonesia (PPI), di provinsi disebut Panitia Pemilihan Daerah Tingkat
I (PPD I), di kabupaten/kotamadya disebut Panitia Pemilihan Daerah Tingkat II,
di kecamatan disebut Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan di desa/kelurahan
disebut Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih). Untuk melaksanakan pemungutan
dan penghitungan suara dibentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Bagi warga negara RI di luar negeri dibentuk Panitia Pemilihan Luar Negeri
(PPLN), Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri (PPSLN), dan Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang bersifat
sementara(adhoc).
e. Peserta Pemilu
Peserta Pemilu 1971 terdiri atas :
a. Partai Nahdlatul Ulama
b. Partai Muslim Indonesia
c. Partai Serikat Islam Indonesia
d. Persatuan Tarbiyah Islamiiah
e. Partai Nasionalis Indonesia
f. Partai Kristen Indonesia
g. Partai Katholik
h. Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
i. PartaiMurba
j. Sekber Golongan Karya
j. Sekber Golongan Karya
2 . PEMILU 1977
a. Sistem Pemilu
Pemilu
kedua pada pemerintahan orde baru ini diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1977.
Sama halnya dengan Pemilu 1971, pada Pemilu 1977 juga menggunakan sistem
perwakilan berimbang (proporsional) dengan stelsel daftar.
b. Asas Pemilu
Pemilu 1977 dilaksanakan dengan asas
langsung, umum, bebas, dan rahasia.
c. Dasar Hukum
> Ketetapan
MPR Nomor IV/MPR/1973 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Bidang Politik,
Aparatur Pemerintah, Hukum dan Hubungan Luar Negeri.
> Ketetapan
MPR Nomor VIII/MPR/1973 tentang Pemilihan Umum.
> Undang-undang
Nomor 3/1975 Tentang Partai Politik dan Golongan Karya.
> Undang-undang
Nomor 5/1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di daerah.
> Undang-undang
Nomor 8/1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
> Undang-undang
Nomor 5/1979 tentang Pemerintahan Desa.
d. Badan Penyelenggara Pemilu
Pemilu
1977 diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Pemilu yang memiliki struk¬tur
yang sama dengan penyelenggaraan pada tahun 1971, yaitu PPI ditingkat pusat,
PPD I di provinsi, PPD II di kabupaten/kotamadya, PPS di kecamatan, Pantarlih
di desa/kelurahan, dan KPPS. Bagi warga negara Indonesia di luar negeri
dibentuk PPLN, PPSLN, dan KPPSLN yang bersifat sementara (adhoc).
e. Peserta Pemilu
Pada
Pemilu 1977, ada fusi atau peleburan partai politik peserta Pemilu 1971
sehingga Pemilu 1977 diikuti 3 (tiga) peserta Pemilu, yaitu :
> Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan fusi/penggabungan dari: NU, Parmusi,
Perti, dan PSII.
> Golongan
Karya (GOLKAR).
>
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) merupakan fusi/penggabungan dari: PNI,
Parkindo, Partai Katolik, Partai IPKI, dan Partai Murba.
3. PEMILU 1982
a. Sistem
Pemilu
Pemilu
1982 merupakan pemilu ketiga yang diselenggarakan pada pemerintahan Orde Baru.
Pemilu ini diselenggarakan pada tanggal 4 Mei 1982. Sistem Pemilu 1982 tidak
berbeda dengan sistem yang digunakan dalam Pemilu 1971 dan Pemilu 1977, yaitu
masih menggunakan sistem perwakilan berimbang (proporsional).
b. Asas Pemilu
Pemilu 1982 dilaksanakan dengan asas
Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia.
c. Dasar Hukum
>Ketetapan
MPR Nomor IV/MPR/1978 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Ketetapan MPR
Nomor VII/MPR/1978 Tentang Pemilu.
> Undang-undang
Nomor 2 Tahun 1980 tentang Pemilihan Umum.
> Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1980 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 1976.
d. Badan Penyelenggara Pemilu
Struktur
organisasi penyelenggara Pemilu1982 sama dengan struktur organisasi
penyelenggara Pemilu 1977, yaitu terdiri dari PPI, PPD I, PPD II, PPS,
Pantarlih, dan KPPS serta PPLN, PPSLN, dan KPPSLN.
e. Peserta Pemilu
Peserta Pemilu 1982 terdiri atas :
> Partai
Persatuan Pembangunan (PPP).
> Golongan
Karya (Golkar).
> Partai
Demokrasi Indonesia (PDI).
4. PEMILU 1987
a. Sistem
Pemilu
Pemilu
keempat pada pemerintahan Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 23 April 1987.
Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1987 masih sama dengan sistem yang
digunakan dalam Pemilu 1982, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan stelsel daftar.
b. Asas
Pemilu
Pemilu 1987 dilaksanakan dengan asas
langsung, umum, bebas, dan rahasia.
c. Dasar Hukum
>Ketetapan
MPR Nomor II/MPR/1983 tentang GBHN dan Ketetapan MPR Nomor III/ MPR/1983
tentang Pemilihan Umum.
> UU
Nomor 1 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 1969 se-bagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 4 Tahun 1975 dan UU Nomor 2 Tahun 1980.
>Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1980 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 1
Tahun 1976.
d. Badan
Penyelenggara Pemilu.
Struktur
organisasi penyelenggara Pemilu 1987 sama dengan struktur organisasi
penyelenggara Pemilu 1982, yaitu terdiri dari PPI, PPD I, PPD II, PPS,
Pantarlih dan KPPS, serta PPLN, PPSLN, dan KPPSLN.
e. Peserta
Pemilu 1987
Peserta Pemilu 1987 terdiri atas :
> Partai
Persatuan Pembangunan.
> Golongan
Karya
> Partai
Demokrasi Indonesia.
5. PEMILU 1992
a. Sistem
Pemilu
Pemilu
kelima pada pemerintahan Orde Baru dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 1992.
Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1992 masih sama dengan sistim yang
digunakan dalam Pemilu 1987, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan stelsel daftar.
b. Asas
Pemilu
Pemilu 1987 dilaksanakan dengan asas
langsung, umum, bebas, dan rahasia.
c. Dasar
Hukum.
>Ketetapan
MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN dan Ketetapan MPR Nomor III/ MPR/1988
tentang Pemilu.
>UU
Nomor 1 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas UU Nomor 15 Tahun 1969 sebagaimana
telah diubah dengan UU Nomor 4 Tahun 1975 dan UU Nomor 2 Tahun 1980.
>Peraturan
Pemerintah Nomor 35 Tahun 1985.
> Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 1985
> Peraturan
Pemerintah Nomor 37 tahun 1990
d. Badan
Penyelenggara Pemilu.
Struktur
organisasi penyelenggara Pemilu 1992 sama dengan struktur organisasi
penyelenggara Pemilu 1987, yaitu terdiri dari PPI, PPD I, PPD II, PPS,
Pantarlih dan KPPS, serta PPLN, PPSLN, dan KPPSLN.
e. Peserta
Pemilu.
Peserta Pemilu 1992 terdiri atas :
> Partai
Persatuan Pembangunan.
> Golongan
Karya.
> Partai Demokrasi Indonesia.
6. PEMILU 1997
6. PEMILU 1997
a. Sistem
Pemilu.
Pemilu
keenam pada pemerintahan Orde Baru ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1997.
Sistem Pemilu yang digunakan pada tahun 1997 masih sama dengan sistem yang
digunakan dalam Pemilu 1992, yaitu menganut sistem perwakilan berimbang
(proporsional) dengan stelsel daftar.
b. Asas
Pemilu.
Pemilu 1997 dilaksanakan dengan asas langsung,
umum, bebas, dan rahasia.
c. Dasar Hukum.
> Ketetapan
MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dan Ketetapan MPR Nomor III/ MPR/1993
tentang Pemilu.
> Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1996 tentang Pemilihan Umum.
> Peraturan
Pemerintah Nomor 35 Tahun 1985 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
1969 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1975 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1985.
c. Badan
Penyelenggara Pemilu.
Struktur
organisasi penyelenggara Pemilu 1997 sama dengan struktur organisasi
penyelenggara Pemilu 1992, yaitu terdiri dari PPI, PPD I, PPD II, PPS, Pantarlih
dan KPPS, serta PPLN, PPSLN, dan KPPSLN.
d. Peserta
Pemilu.
Peserta Pemilu 1997 terdiri atas :
> Partai
Persatuan Pembangunan.
> Golongan
Karya.
> Partai
Demokrasi Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Saran
Bagi para pembaca
dan rekan-rekan yang lainnya, Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah kami. Jadikanlah makalah
ini sebagai sarana yang dapat mendorong para Siswa/siswi berfikir aktif dan
kreatif.
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Orde_Baru
· LKS Sosiologi Kelas XII hal. 19-29
· LKS Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Kelas IX hal.
79-80
Pemilu Pada Masa Orde Baru
Reviewed by Zainul Faozi
on
April 14, 2018
Rating:
Post a Comment